Puisi

Puisi Susy Wiranatakusumah

Biar Aku Saja Yang Menghapus Air Matamu Mak

Mak,
Berjuta lelah di wajah tuamu kian terlukis
Bibir yang kerap kali berdoa
Tak pernah putus mengukir senyuman
Bahkan sakit paling dada sekalipun, kau tetap memeluk buah hatimu
Sempat berulangkali airmata mu membasahi bumi
Mengeja setiap nama dalam sujud mu
Hingga malam berganti, dan rembulan pun menjadi matahari
Tetapi matamu masih tetap teduh, dan penuh cahaya
Potret usang di bilik kamar
Bercerita tentangmu yang tengah mengayuh lautan
Pada sebuah kisah perjuangan antara hidup dan kematian
Hingga nyawa kau pertaruhkan demi kelahiran darah daging mu
Inilah aku Mak,
Yang terlahir dari rahim seorang perempuan tangguh
Yang alpa menanak rindu
Yang terlambat menghapus jejak lukamu
Kali ini, biarkan aku yang menyeka peluh dan air matamu Mak
Seperti hal saat engkau membasuh lukaku saat terjatuh
Dan menjadikan aku sebagai manusia
Hingga saat ini aku masih bisa bernapas
Semua itu karena mu Mak
Mak,
Jika saja karangan bunga masih bercerita tentangmu
Itu karena engkau adalah setulusnya kekasih Tuhan
Surganya kami anak-anakmu
Meski kini kau tak lagi bersama mendulang rindu
Biarlah doa-doa dari bumi akan mengantarmu hingga ke Surga

Palur, November 2021

 

Leave a Reply