Puisi Sunardi KS
Anak-anak yang Bangun Kesiangan
1/
langit seolah pecah dalam mimpiku
berjatuhan petir
yang semula mendung menjelma gerah
dingin dan panas berbenturan
menjadi suara menggelegar
burung-burung sembunyi di rimbun dahan
ketenangannya terusik
bulu-bulunya kusut
enggan terbang
2/
di rumah
hanya dongengan
sebagai pengantar tidur
menuju ketenangan sementara
bagi anak-anak
esok hari
anak-anak sering bangun kesiangan
Jepara, 2021.
Ternyata Bukan
es lilin yang kau anggap pengusir dahaga, adikku
ternyata bukan
cuaca panas di sekelilingmu
rambutmu terpanggang matahari
api dalam sekam di kepalamu
es lilin tetap kau pegang
ada ragu kau kulum
kemarau dan panas terlalu panjang
dalam penantianmu
batuk-batuk melulu
dengan es lilin kesukaanmu
kau berpikir
bisa mendinginkan
ternyata bukan
Jepara, 2021.
Di Kota
di kota
embun risau menemui rumputan
pohon-pohon mengibaskan daun
dicecar hujan
angin menggoyang-goyangkan ranting
hanya debu
yang bisa kau saksikan
mengabarkan ke mana angin
hanya selokan yang mengalir
ke muara
airnya ungu
ke laut ditolak ikan
di kota
embun mengental
kehilangan alamatnya
Jepara, 2021.
Hidup
1/
hidup seakan
hanya keterlanjuran, gumammu
dan angin seperti gasing
berputar-putar bersama debu
ada kalanya hidup menjelma beban
menjelma batu
berbenturan di jurang
didesak tebing
tenggelam di kali
lumutan
2/
hidup, roda di jalan raya
ada tikungan, ada stopan
tetapi aku senang jalan menurun
roda biarlah menggeliding
begitu saja
Jepara, 2021.
Baju Pilihan Anak-anakku
kubiarkan kau memilih baju —anak-anakku
tetapi semalaman aku ngeri juga
hujan berkelotakkan di talang
membangunkan nyenyak tidurku
kudapati kau sedang mengigau
barangkali bermimpi tentang baju baru
atau terlalu sering mendengarkan
dongengan-dongenganku
yang menjadi bayang-bayang semu
menyelimuti tidurmu
sebenarnya aku ingin tahu
di jalan yang juga kulalui
tetapi angin kadang tak bisa diramal
bakal ke mana
tetapi ingin kubiarkan kau memilih
baju kesayanganmu
walau hatiku risau
memergoki cuaca kacau
Jepara, 2021.
Sunardi KS lahir di Mayong, Jepara, Jawa Tengah. Tulisan- tulisannya berupa puisi, cerpen, esai berbahasa Jawa maupun Indonesia dan pernah dimuat di berbagai media. Buku kumpulan geguritannya berjudul Wegah Dadi Semar (2012). Kini masih bermukim di Jepara bersama istri dan kedua putrinya.