Puisi Ummi Azzura Wijana

Ruang Baca itu Untukmu

Harapku, ruang baca itu untukmu. Jika tak sempat mengeja huruf yang terjajar membisu, tatap matamu hingga melegakan dada yang tersumbat batu.
Saat riuh dunia berpacu, kau termangu. Terkadang hanya menghitung ulang lembar demi lembar yang mulai usang diranggas waktu. Kibaskan debu dari sampulnya. Kebiasaanmu yang selalu kutunggu. Kerjap mata kau sapukan ke sudut ruang yang tak terjangkau gapaiku. Sepanjang hari berjalan, kuhitung detaknya. Saat matahari tertunduk lesu, binar bulan menyertaimu. Membagi cahayanya padaku.
Kau telah berlalu. Namun, ruang baca itu masih di sini.

Magelang, 2021

Tinggalkan Balasan