Puisi Terjemahan oleh Daladi Ahmad
Beringin Gering
beringin alun-alun telah gering
ranting dan dedaunnya sudah pula kering
air kolam di bawah beringin itu juga tak lagi bening
alir mata airnya seperti cacing melata di tanah gersang
sedang tonggeret belum memberi tengara
bahwa kemarau telah tiba waktunya
: siapa yang bisa memaknai isyarat
naga buntung berkalung permata?
beringin alun-alun telah gering
cabang-cabangnya juga sudah berpatahan
tak bisa lagi jadi payung agung
ketika para jelata menadah uluran tangan
meski bangsal pertemuan selalu tergelar tikar
gerbang pendapa juga terbuka lebar
tapi siapakah yang hendak datang
jika tiang-tiangnya telah condong ke kiri?
Diterjemahkan dari geguritan berjudul “Ringin Gering” karya Daladi Ahmad, dimuat di Mekar Sari Kedaulatan Rakyat 23 Juli 2021
Bintang Jatuh di Depan Rumah
ada yang mengetuk pintu saat tengah malam
untuk menyampaikan berita
ada bintang jatuh di halaman rumah
cahayanya terlumat dinginnya malam
aku tersentak dan tak percaya,
“ini bukan bintang yang kucumbui kemarin malam
yang cahayanya seelok permata.”
tapi aku tak bisa mengelak
itu memang bintang yang selalu aku angankan
akan jadi lentera ketika tiba saatnya
mata tak lagi dapat melihat dengan terang
menjelang pagi
kucecar malam yang menyembunyikan rahasia
“jika tak kau kembalikan cahaya bintang itu
jangan bertanya apakah dosamu
ketika pada ubun-ubun kepalamu
kutiupkan mantra keramat dari hati paling sakral.”
hari masih gelap pagi
penghujung malam pun menyerah mengaku salah
cahaya permata bintang kembali menyesap ke relung jiwa
lalu kudekap bersama kokok ayam kedua
: aku menadah berkah hyang maha membungakan hati
Diterjemahkan dari geguritan berjudul “Lintang Ceblok neng Ngarep Omah” karya Daladi Ahmad, dimuat di majalah Djaka Lodang Nomor 08, 24 Juli 2021
Keratan Waktu
kuhitung ruas-ruas pada batang tebu
yang menggurat garis jejak perjalanan
sekerat demi sekerat patahlah sudah
dimamahkunyah tajamnya waktu
tapi semoga jangan gelagah menjadi sepah
kuhitung keratan-keratan waktu
sebagai pengingat dan kaca cermin
bahwa layaknya musim
telah berulang berkali-kali dasa warsa
Diterjemahkan dari geguritan berjudul “Tengkeran Wektu” karya Daladi Ahmad, dimuat di Mekar Sari Kedaulatan Rakyat 23 Juli 2021