Lima Puisi Cina Kontemporer

(Diterjemahkan oleh Cecep Syamsul Hari)

 

Haizi

KAMPUNG SEMBILAN PUISI

 

Sebuah malam di musim gugur

Membawaku ke masa silam yang sunyi

Bersimpuh di tanahku

Ditemani riak sungai dan biji padi

 

Sembilan puisi tua

Seperti sembilan kampung

Di musim rontok daun

Membawaku pulang ke masa lalu yang abadi

 

Dengan diam, bumi menjaga tanah kelahiran

Mengundangku tinggal di kampung halaman

Musim panen seperti kenangan airmata

Dalam hatiku yang terluka

 

Mo Fei

BADAI

 

Pusaran badai dalam hatiku, sulit kulawan,

Sama muskilnya dengan menahan hijau rumput

Tumbuh runcing di musim semi. Ketika maut

Menggiring penyair ke sudut sepi, ia terus bernyanyi

 

Tubuh liar sunyiku bergetar

Selalu siap membakar. Mustahil kau hentikan

Kesedihan yang datang dari kepedihan

Begitulah takdir membawaku berjalan

 

Tak mungkin lari dari cahaya matahari

Tak mungkin mengubah batu jadi pupur pipi

Seperti permukaan salju memantulkan kerlip bintang

Begitulah aku mencintaimu

 

Zhang Qinghe

AKU BERBISIK KEPADAMU

 

Aku berbisik kepadamu

Dengan seluruh hatiku

Bila masih samar kau dengar

Ke kupingmu bibirku kudekatkan

 

Rahasia ini untukmu seorang:

Dunia sudah terlampau riuh

Sebab itu bisikan

Lebih ampuh dari teriakan

 

Yan Jiafa

JENDELA SALJU

 

Lukisan pegunungan yang jauh

Lukisan salju di pegunungan yang jauh

Kurasakan hawa dingin yang sepi

Di telunjuk dan ibu jari

 

Di jendela serpih salju membeku

Di luar jendela bentang salju pucat sekali

Jendela membingkai mataku yang jauh

Ke arah puncak gunung salju yang angkuh

 

Jalan desa menghilang

Jejak nafas di kaca jendela

Bersatu dengan kabut

Sentuhan hangat dalam dingin yang menyiksa

 

Dari jendela salju seorang lelaki memandang jauh

 

 

BIODATA SINGKAT:

Haizi lahir di Provinsi Ahui. Lulus dari Jurusan Hukum Universitas Beijing pada tahun 1979, di usia 15 tahun. Menulis puisi sejak masa mahasiswa. Setelah menjadi sarjana, ia mengajar di Jurusan Hukum dan Politik Univeristas Cina. Ia bunuh diri pada bulan Maret 1989 (penyebabnya tidak pernah jelas hingga saat ini). Puisi-puisinya dipublikasikan setelah ia meninggal.

Mo Fei lahir di Beijing pada tahun 1960. Setelah menyelesaikan studinya di Universitas Beijing, ia bekerja sebagai penulis sejarah.

Zhang Qinghe lahir di Provinsi Shandong pada tahun 1949. Bekerja sebagai editor Chinese Building Material News.

Yan Jiafa lahir di Provinsi Sichuan. Bekerja sebagai redaktur majalah Stars.

Sumber terjemahan: Chinese Literature 2, Beijing: 1996. Terjemahan Bahasa Indonesia kelima puisi di atas sebelumnya pernah dipublikasikan pada tahun 2002 di sebuah surat kabar yang terbit di Bandung. (csh)

Tinggalkan Balasan